MENCARI JODOH ORANG BATAK

Tuesday, May 12, 2009

Fenomena ini memang sedang hangat-hangatnya sekarang buat generasi muda tak terkecuali saya. Jika kita menilik ke belakang, dulu di huta, di masa-masa ompunta, seringkali diadakan acara buat muda-mudi, yang bertujuan untuk memperkenalkan wanita dan pria dalam acara pesta tersebut. Di pesta tersebut pastinya akan diputar tortor naposo, dan ada bagian yang namanya “marhusip” pada waktu manortor itu.Seiring dengan berjalannya waktu acara seperti ini sudah tidak ditemukan lagi. Bahkan di huta sekalipun sudah tidak pernah lagi diadakan kegiatan seperti itu. Alhasil banyak yang berkenalan di mall, di pasar, di jalanan dan lain lain. Sehingga yang dikenal adalah mereka yang kebanyakan dari suku yang asing.

Saya selaku naposo di salah satu gereja HKBP di Jakarta pernah mengusulkan kepada BPH Naposo untuk mengadakan even pesta naposo HKBP, dengan gabungan beberapa gereja HKBP yang dekat atau bisa dijangkau kendaraaan. Saya sangat sedih melihat kami naposo ini malahan banyak yang tidak menggubris lagi hal-hal yang berbau adat, dengan alasan kuno, nggak up to date, norak, parhuta-huta hian.

Padahal selaku naposo Gereja, pertemuan antara pria dan wanita adalah momen yang sangat tepat apabila untuk mencari jodoh atau pasangan. Apakah acara untuk naposo ini akan pernah terlaksana saya juga tidak tau?

Saya dulunya aktif sekali chating di dunia maya mencari boru-boru batak. Banyak yang kenalan melalui dunia maya, dan alangkah terkejutnya saya, rata-rata pada umumnya sudah berumur namun belum menemukan rongkap ni tondi.

Beberapa kalau saya tanyakan mengenai cowok atau yang pernah jadi cowoknya maka jawabannya adalah orang Jawa, Cina, Betawi dan lain-lain. Ketika aku tanyakan kenapa tidak mencoba dengan cowok batak, jawabannya adalah: cowok batak terlalu tinggi hati, belagu, sok apalagi kalau sudah kerja dan punya jabatan, bisa dipastikan sombong, tambahan karena menganggap dirinya “anak ni Raja“Saya mendengar jawaban itu sedih, padahal tidak semuanya cowok batak itu begitu, namun ada benarnya juga dan tidak bisa dipungkiri. Saya berpikir cowok batak itu sebenarnya tidak demikian tetapi memang gengsi lah yang membuat kebanyakan kami ini begitu.

Jadi AKAN KEMANAKAH KAMI MENCARI JODOH KAMI????

Catatan:

Omputa: Nenek moyang kita

Tortor naposo: sebuah acara menari untuk muda mudi di Tanah Batak

Marhusip: berbisik-bisik

Manortor: menari

Parhuta huta hian: kampungan sekali

Rongkap ni tondi: jodoh

Anak ni Raja: anak raja

Read more...